Pukat UGM Minta Masyarakat Pilih
Caleg Bebas Korupsi
20 Maret 2014 | 08:03 wib
''Jangan pilih lagi caleg yang sudah menjabat sebelumnya dalam parlemen yang terbukti maupun terindikasi korupsi,'' tegas Hifdzil Alim, peneliti Pukat Korupsi UGM dalam pemaparan hasil penelitian Korupsi Partai Politik 2009-2014 di Tingkat Nasional dalam Potret Media.
Dia menuturkan bahwa banyaknya anggota DPR yang kembali mencalonkan diri sebagai calon legislatif dalam pemerintahan mendatang merupakan sebuah ancaman yang cukup serius. Pola semacam itu akan semakin memperbesar perilaku korupsi dalam periode pemerintahan ke depannya. ''90 persen anggota dewan saat ini maju lagi jadi caleg. Ini jadi ancaman yang serius,'' katanya.
Oleh sebab itu, ditegaskan masyarakat harus berhati-hati dan cerdas dalam memilih calon pemimpin nantinya. Apabila terjadi kesalahan dalam menjatuhkan pilihan akan berdampak terhadap nasib bangsa selama lima tahun ke depan. ''Pemilih harus benar-benar paham mana yang bagus mana yang tidak. Kalau sampai keliru pilih parpol maka kebijakan-kebijakan di DPR akan buruk,'' katanya.
Ditambahkan Hasrul Hanif peneliti Pukat Korupsi UGM lainnya, kesadaran memilih calon anggota legislatif maupun eksekutif yang bersih dari korupsi menjadi penting. Pasalnya hal tersebut akan menentukan situasi korupsi pada periode terpilih berikutnya.
''Calon pemilih harus mengetahui integritas pejabat legislatif dan eksekutif khususnya yang kembali mencalonkan diri dalam pemilu depan,'' jelasnya.
Dia berharap, masyarakat tidak hanya jeli dalam melihat sisi individu calon pemimpin yang akan dipilih. Masyarakat juga diharapkan melihat kecenderungan tindak korupsi dari setiap partai politik.
Pendapat / opini :
Yaa saya setuju !! seharusnya masyarakat harus lebih jelih
untuk memilih calon legislative ataupun calon eksekutif agar tidak terjerat
kasus korupsi lagi. Pemerintah jaman sekarang banyak yang tidak jujur di
sebabkan tergiur dengan uang, tapi tidak memikirkan masyarakat yang berada di
bawah (ekonomi menengah kebawah ) .
Seharusnya pemerintah memikirkan nasip masyarakat yang susah,
tdiak memikirkan kepentingkan diri sendri. Katanya Indonesia demokrasi yang
memikirkan kepentingan orang lain dahulu dari pada kepentingan diri sendiri
??!!
Saya berharap aksi ini dapat di tanggkap
masyarakat agar bias hidup sejahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar